Kursus Arsitektur: Kuasai BIM Revit & BIM Archicad untuk Karier Masa Depan
- Ahmad Shiddiq Wangsaputra
- Aug 17
- 4 min read
Di era digital, profesi arsitek tidak lagi cukup hanya menguasai teori desain atau menggambar dengan cara konvensional. Dunia konstruksi kini bergerak cepat menuju transformasi digital melalui Building Information Modeling (BIM). Dua software yang paling banyak digunakan di dunia adalah BIM Revit dan BIM Archicad.
Mengikuti kursus arsitektur yang berfokus pada penguasaan Revit dan Archicad akan membuat Anda bukan sekadar arsitek, tetapi juga profesional BIM yang siap bersaing di pasar kerja lokal maupun internasional.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengapa kursus arsitektur penting, apa yang dipelajari, perbedaan Revit vs Archicad, prospek karier, hingga bagaimana cara memilih kursus yang tepat.
Mengapa Kursus Arsitektur Penting di Era Digital?

Jika kita melihat kondisi industri konstruksi di Indonesia, masih banyak lulusan arsitektur yang mengalami kesenjangan antara ilmu di kampus dan kebutuhan industri.
Di kampus, mahasiswa lebih banyak belajar teori, filosofi desain, sejarah arsitektur, dan konsep ruang. Namun, di dunia kerja, yang dibutuhkan adalah skill praktis: penguasaan software desain, BIM, manajemen proyek, serta kemampuan kolaborasi lintas disiplin.
Inilah mengapa kursus arsitektur menjadi jalan pintas yang efektif. Kursus dapat melengkapi pendidikan formal dengan keterampilan teknis dan digital yang relevan dengan tuntutan proyek nyata.
Lebih jauh lagi, pemerintah Indonesia sudah mulai mendorong penggunaan BIM dalam tender-tender besar, termasuk proyek infrastruktur. Artinya, arsitek yang menguasai BIM Revit atau BIM Archicad akan jauh lebih kompetitif dibandingkan mereka yang hanya bisa AutoCAD atau SketchUp.
Apa yang Dipelajari di Kursus Arsitektur Modern?
Kursus arsitektur saat ini tidak hanya membahas teori desain, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja.
Beberapa materi inti yang biasanya dipelajari adalah:
1. Dasar-Dasar Desain & Teori Arsitektur
Peserta kursus akan mempelajari prinsip desain, fungsi ruang, hingga standar teknis yang relevan dalam proyek arsitektur.
2. Penguasaan Software Arsitektur
AutoCAD → untuk drafting dasar.
BIM Revit → untuk pemodelan arsitektur, struktur, dan MEP yang terintegrasi.
BIM Archicad → untuk eksplorasi desain arsitektur yang lebih fleksibel.
SketchUp & Rendering Tools → untuk presentasi visual.
3. Building Information Modeling (BIM)
Peserta kursus akan memahami filosofi BIM: bukan hanya menggambar, tetapi mengelola data dan informasi proyek.
4. BIM Collaboration (Koordinasi Model)
Dengan bantuan software seperti BIMCollab, arsitek bisa mendeteksi clash (tabrakan desain), berkomunikasi dengan tim struktur/MEP, dan memastikan proyek berjalan lebih efisien.
5. Visualisasi 3D & Rendering
Karena presentasi desain kepada klien menjadi kunci, kursus juga melatih peserta membuat visualisasi 3D yang realistis.
6. Soft Skill Pendukung
Selain teknis, kursus modern juga sering menambahkan materi seperti public speaking, komunikasi tim, dan simulasi proyek nyata agar peserta siap menghadapi klien maupun stakeholder.
BIM Revit vs BIM Archicad: Mana yang Lebih Cocok?
Banyak calon peserta kursus bertanya: “Lebih baik belajar Revit atau Archicad?”
Jawabannya: keduanya penting.
BIM Revit:
Dikembangkan oleh Autodesk.
Sangat kuat dalam integrasi arsitektur, struktur, dan MEP.
Banyak digunakan di proyek besar dan internasional.
Cocok untuk tender yang membutuhkan standar global.
BIM Archicad:
Dikembangkan oleh Graphisoft.
Lebih intuitif untuk arsitek yang fokus pada desain.
Populer di Eropa dan Asia.
Cocok untuk eksplorasi desain arsitektur yang fleksibel.
Dengan mempelajari keduanya, seorang arsitek bisa lebih adaptif terhadap kebutuhan proyek dan perusahaan. Inilah kenapa kursus arsitektur di SKALA Academy mengajarkan Revit dan Archicad dalam kurikulum yang seimbang.
Kursus Arsitektur vs Pendidikan Formal
Perlu digarisbawahi bahwa kursus arsitektur bukan pengganti kuliah. Pendidikan formal tetap penting untuk mendapatkan gelar arsitek dan lisensi profesi dari IAI.
Namun, kursus arsitektur memiliki peran pelengkap yang sangat signifikan:
Kampus → fokus pada teori, konsep, dan akademik.
Kursus → fokus pada praktik, software, dan keterampilan siap kerja.
Dengan kombinasi keduanya, seorang arsitek akan lebih siap menghadapi dunia profesional.
Prospek Karier Setelah Menguasai BIM Revit & BIM Archicad
Menguasai software BIM bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan syarat wajib di banyak perusahaan. Setelah mengikuti kursus arsitektur, Anda bisa bekerja di berbagai posisi, antara lain:
BIM Drafter / BIM Modeler: membuat model digital 3D dengan Revit atau Archicad.
BIM Coordinator: mengatur koordinasi antar disiplin (arsitektur, struktur, MEP).
BIM Manager: memimpin implementasi BIM di seluruh proyek.
Visualizer 3D / Rendering Artist: fokus pada presentasi desain.
Arsitek Profesional: dengan keunggulan digital skill dibanding pesaing lain.
Saat ini, banyak lowongan kerja arsitektur yang secara spesifik mensyaratkan penguasaan BIM Revit atau BIM Archicad.
Kursus Arsitektur di SKALA Academy
SKALA Academy hadir sebagai solusi bagi mahasiswa, fresh graduate, maupun profesional yang ingin meningkatkan keterampilan digital arsitektur.
Keunggulan kursus di SKALA Academy:
Fokus pada BIM (Building Information Modeling) sesuai standar SKKNI BIM.
Program lengkap: kursus BIM Revit, kursus BIM Archicad, BIMCollab, BIM Execution Plan (BEP).
Pengajar adalah praktisi berpengalaman yang terlibat di proyek multinasional.
Fasilitas belajar modern di Bintaro + opsi online.
Bonus: psikotest, latihan public speaking, dan free e-book Membangun Dua Kali.
Dengan pendekatan ini, peserta kursus tidak hanya menguasai software, tetapi juga siap menghadapi dunia kerja secara profesional.
Sertifikasi Resmi untuk Arsitek & BIM Professional
Mengikuti kursus saja belum cukup. Untuk meningkatkan nilai di mata perusahaan dan klien, penting memiliki sertifikasi resmi.
Di Indonesia, sertifikasi BIM diatur dalam SKKNI BIM (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dengan jenjang:
Juru Gambar BIM.
Modeler BIM.
Koordinator BIM.
Manager BIM.
SKALA Academy menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) resmi LPJK di Bintaro yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi ini.
Dengan kombinasi kursus arsitektur + sertifikasi resmi, Anda akan memiliki CV yang lebih kuat, baik untuk melamar kerja, mengikuti tender, maupun membangun karier sebagai profesional independen.
Bagaimana Cara Memilih Kursus Arsitektur yang Tepat?
Ada banyak kursus arsitektur di luar sana, tetapi tidak semuanya memberikan hasil nyata. Beberapa tips memilih kursus yang tepat:
Sesuaikan kebutuhan: apakah Anda pemula, menengah, atau profesional.
Pastikan ada pengajar praktisi dengan pengalaman nyata.
Pilih kursus yang mencakup Revit & Archicad, bukan hanya AutoCAD.
Cari yang sekaligus memberi sertifikasi resmi.
Pertimbangkan fasilitas tambahan: networking, psikotest, public speaking, dan simulasi proyek.
SKALA Academy memenuhi semua kriteria ini, menjadikannya pilihan terbaik untuk Anda yang ingin serius membangun karier di dunia arsitektur dan konstruksi.
Kesimpulan
Di era digital, kursus arsitektur bukan lagi pilihan tambahan, tetapi kebutuhan utama. Menguasai BIM Revit dan BIM Archicad akan membuka banyak peluang karier, mulai dari BIM Modeler hingga BIM Manager.
Dengan mengikuti kursus yang tepat, Anda akan mendapatkan:
Skill teknis sesuai standar global.
Sertifikasi resmi SKKNI BIM.
Pengalaman belajar bersama praktisi.
Networking industri yang relevan.
Jangan menunggu sampai kesempatan lewat. Daftar sekarang di Kursus Arsitektur SKALA Academy dan siapkan diri Anda untuk menjadi arsitek digital yang siap kerja, siap proyek, dan siap bersertifikasi.
Pelajari lebih lanjut di https://www.skalacourse.com/



Comments